translet

Minggu, 30 Juli 2017

Jagalah Pandangan


Salah satu nikmat Allah SWT adalah mata, yang mana dengannya kita bisa melihat banyak hal, melihat dunia yang penuh warna, melihat keindahan dan kesempurnaan ciptaan-Nya. oleh karena itu mari kita syukuri nikmat-Nya ini dengan mengucapkan Alhamdulillah karena nikmatnya yang besar ini masih berfungsi dengan baik.

Tetapi kenapa kita harus menjaga pandangan dan memelihara Kemaluan kita?
Seperti firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat An-Nur:30.

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Artinya: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (An-Nur: 30)

Maksud dari firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat An-Nur:30 adalah apabila kita membiarkan pandangan kita lepas(tidak menjaga pandangan) dan tidak memelihara kemaluan maka kita akan terjerumus kedalam perbuatan zina dan kemaksiatan kepada Allah SWT.

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda.

الْعَيْنُ تَزْنِي، وَالْقَلْبُ يَزْنِي، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا الْقَلْبِ التَّمَنِّي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ مَا هُنَالِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ

“Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad no. 8356. Dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth.)

Tower Triangel

Apa Sih Tower Triangel ?



http://tuangurumaulana.blogspot.com

Pengertian tower adalah sebuah menara yang terbuat dari rangkaian besi atau pipa dibuat yang bertujuan untuk menempatkan antena dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi.

Sedangkan triangle merupakan bahasa Inggris dari segitiga, maka secara singkat tower triangle adalah menara berbentuk segitiga yang digunakan untuk menempatkan antena dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi.

Lebih dalam lagi mari kita bahas mengenai kegunaan tower triangle. Sebelumnya telah kita sebutkan bahwa tower triangle dibuat untuk menempatkan antena dan radio pemancar maupun penerima gelombang telekomunikasi dan informasi.

Yang dimaksud dari gelombang telekomunikasi dan informasi ini seperti gelombang radio, internet, televisi, seluler dll. Dan yang dimaksud pemancar dan penerima gelombang tersebut bisa diibaratkan stasiun penyiar radio (pemancar) dan radio pendengarnya (penerima).

Itu lah pengertian dari tower triangle cukup sekian dan terima kasih atas waktu nya.
Dengan banyak membaca maka kita banyak tahu nya. Berbagi itu indah dan semoga bermanfaat 😊😀

Jangan lupa coment nya dibawah buat tuan -tuan guru, sebagai pemasukan kita saya yang masih newbie 😃

Sabtu, 29 Juli 2017

Hukum, Adab, Keutamaan, Hikmah dan Syarat Berkurban

Hukum Kurban

Mayoritas para ulama berpendapat bahwa hukum berkurban adalah sunnah muakkadah (sunnah yang ditekankan). Makruh hukumnya untuk tidak melaksanakannya jika mampu. Sebagian ulama lain berpendapat hukumnya sunnah yang wajib atas setiap keluarga, yang mampu melakukannya.

Ini berdasar firman Allah : “Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah” 
(Q.S Al-Kautsar : 2) dan sabda rasul : “Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat, maka hendaklah ia mengulangi” (Muttafaq ‘Alaihi).

Adab Berkurban

Bagi orang yang berniat untuk berkurban, maka semenjak masuk sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah, ia dilarang memotong rambut dan kukunya hingga datang waktu berkurban.
Ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya dari Ummu Salamah bahwa Nabi bersabda :

“Jika kalian melihat hilal pertanda datangnya Bulan Dzulhijjah, dan kalian ingin untuk berkurban, maka janganlah ia memotong rambut atau kukunya. (H.R Muslim)

Dalam sebuah riwayat :

“Maka jangan sekali-kali ia mengambil rambut atau memotong kukunya” (H.R Muslim).

Hikmah dilarangnya hal tersebut : Agar kondisi orang yang berkurban masih sempurna belum ada yang terkurangi, untuk kemudian di bebaskan dari api neraka.
Ada juga yang mengatakan :
Diserupakan dengan orang yang sedang ihram. (Muslim, Syarah Imam Nawawi : 13120)

Permasalahan Apa hukum orang yang memotong rambut atau kukunya ?

Imam Ibnu Qudamah rahimahullah menuturkan :

“Orang yang berniat menyembelih kurban, hendaklah tidak memotong rambut dan kukunya. Jika dia melakukannya, maka hendaklah ia beristighfar pada Allah dan ia tidak dikenakan fidyah menurut kesepakatan (ulama), baik ia melakukannya karena kesengajaan atau lupa” (Kitab Al-Mughni : 13363)

Keutamaan kurban

Tidak ada hadist yang shahih tentang keutamaan berkurban, selain dari kesungguhan beliau untuk melakukannya. Ada beberapa hadits yang masih diperbincangkan keshahihannya, akan tetapi satu sama lain saling menguatkan.
Diantaranya adalah sabda nabi :

" Tidak ada amalan anak Adam pada Hari Kurban yang lebih dicintai Allah ketimbang berkurban. Hewan kurban itu akan datang pada Hari Kiamat dengan tanduk, kuku dan rambutnya"

وإن الدم ليقع من الله عز وجل بمكان قبل أن يقع على الأرض فطيبوا بها نفساً

(H.R Ibnu Majah dan Tirmidzi, beliau menghasankannya).

Dan sabda beliau ketika di tanya apakah sembelihan ini?
maka beliau menjawab : Tuntunan ayah kalian Ibrahim. 
Mereka bertanya : Apa bagian kita darinya/apa pahala yang akan kita dapatkan ? 
Beliau menjawab : “Setiap helai rambut, akan dibalasi dengan satu kebaikan”. 
Lantas mereka bertanya : “Bagaimana dengan bulu (domba) ? 
Maka beliau menjawab: “Setiap bulu juga akan dibalas dengan satu kebaikan”. (H.R Ibnu Majah dan Tirmidzi, beliau menghasankannya).

Hikmah Kurban

1. Untuk mendekatkan diri pada Allah.
Allah berfirman ﭽ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﭼ ”Maka dirikanlah sholat karena Rabbmu dan berkurbanlah” (Q.S Al-Kautsar) Dan firman-Nya: ﭽ ﯓ ﯔ ﯕ ﯖ  ﯙ ﯚ ﭼ Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam” (Q.S Al-An’aam 162). 
Yang dimaksud dengan نُسُك adalah berkurban untuk mendekatan diri pada Allah.

2. Menghidupkan sunnah/tuntunan imamnya orang-orang yang bertauhid, Ibrahim ‘Alaihissalam, dimana Allah mewahyukan pada beliau untuk menyembelih putranya, Ismail, maka Allah menggantinya dengan kambing kibas, lalu Ibrahimpun menyembelihnya. Allah berfirman :ﭽ ﭩ ﭪ ﭫ ﭬ ﭼ (107) "Dan Kami tebus anak itu dengan dengan seekor sembelihan yang besar.

3. Untuk memberi kelapangan pada keluarga di Hari Raya.

4. Menebarkan kebahagiaan pada kaum fakir miskin dengan memberikan sedekah pada mereka.

5. Bersyukur pada Allah Ta’ala atas karunia-Nya menundukkan hewan-hewan ternak pada kita. Allah berfirman :ﭽ ﯙ ﯚ”Maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur. Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkanya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik“. (Q.S Al-Hajj 36-37)

Syarat Hewan Kurban

Keselamatannya Hewan kurban yang memenuhi syarat adalah yang tidak cacat. Karena itu tidak sah (untuk dijadikan kurban) : Yang pincang, yang tanduknya patah atau telinganya terpotong, yang sakit, yang kurus yang tidak.

Ini berdasarkan sabda nabi:  "Ada empat kondisi hewan tidak sah untuk dikurbankan : – Yang rusak matanya, – yang sakit, – yang pincang, – yang kurus yang tidak bergajih lagi” 
(H.R Ahmad 4/284, 281 dan Abu Dawud : 2802)

Umur (hewan kurban) : Muslim dalam Shahihnya meriwayatkan bahwa nabi bersabda : 
“Janganlah kalian menyembelih untuk kurban, kecuali al-musinnah (yang sudah berumur satu tahun/telah berganti gigi), kecuali jika sukar didapati, maka boleh yang baru berumur enam bulan” (H.R Muslim : 1963).
Al-musinnah pada binatang ternak yaitu tsaniah.

Berkata Imam Ibnul Qayyim dalam Kitab Zaad Al-Ma’ad 2/317 : “Nabi memerintahkan mereka untuk menyembelih kurban yang sudah berumur enam bulan dan tsaniah yaitu yang sudah berumur satu tahun, dan bukan lainnya“.

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir bahwa nabi membagi-bagi hewan yang akan dikurbankan pada para sahabatnya. ‘Uqbah kebagian kambing jadz’ah (yang berusia enam bulan), lantas beliau bersabda : “Sembelihlah olehmu”. 
jadz’ah menurut madzhab hanafi dan hambali adalah yang telah genap enam bulan. 
Imam Tirmidzi menukil dari Waki’ bahwa jadz’ah adalah yang telah genap enam atau tujuh bulan. Penulis Kitab Al-Hidayah mengatakan ats-Tsani dari unta adalah yang telah genap berusia lima tahun. 
Adapun ats-Tsani dari sapi dan kambing kacang, yaitu yang genap berusia dua tahun dan akan masuk tiga tahun.

tuangurumaulana.blogspot.com
Hukum, Adab, Keutamaan, Hikmah dan Syarat Berkurban  

Rabu, 26 Juli 2017

PENTINGNYA SHOLAT DAN AZAB BAGI YANG MENINGGALKAN (MELALAIKAN)


Shalat adalah washilah (media) antara seorang hamba dengan Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an (QS. Al-Ankabut:45)

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ankabut:45)


Shalat lima waktu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim, yakni orang-orang yang beragama islam. Oleh karena itu, orang yang mengerjakan shalat akan mendapat pahala, sedangkan orang yang meninggalkannya akan mendapat siksa. Sholat juga merupakan kunci dari segala amalan yang kita perbuat di dunia.

Rasulullah SAW bersabda.
“Amal perbuatan seseorang yang pertamakali dihisab di hari kiamat nanti adalah sholat. Maka, barang siapa diterima sholatnya, akan diterima seluruh amalannya. Dan jika sholatnya ditolak, maka akan ditolak seluruh amalnya.” (HR At-Thabrani, Mundzir dan At-Tirmidzi)

Sayangnya, masih banyak kaum Muslim yang tidak mau melaksanakan shalat karena alasan dalam perjalanan. Padahal, Allah telah memberi keringanan (rukhsoh) kepada orang yang dalam perjalanan dengan boleh menjamak atau menjamak qashar.

Jika tak bisa berdiri, seperti kala di dalam kereta atau bus, maka boleh menjamaknya dengan cara duduk tanpa harus memaksakan diri menghadap kiblat sebagaimana kala kita dalam keadaan muqim. Meskipun berusaha untuk menghadap kiblat adalah upaya yang sangat baik.

Artinya, shalat sama sekali tidak boleh ditinggalkan dalam situasi dan kondisi apapun. Bahkan, jika tidak mampu duduk, berbaring pun boleh. Lebih jauh lagi, hanya dengan gerakan mata pun, shalat itu boleh. Asalkan memang benar-benar tidak mampu mendirikannya secara normal.

Dengan kata lain sebenarnya sama sekali tidak ada ruang seorang Muslim meninggalkan shalat. Mau dalam perjalanan, sakit, tidak bisa berdiri, pusing, bahkan lumpuh sekalipun. Shalat tetap wajib.

Akan tetapi, masalah shalat, bukan semata terletak pada kondisi fisik. Tetapi jauh dari itu adalah masalah iman. Oleh karena itu, mereka yang berani meninggalkan shalat, sudah bisa dipastikan mereka tidak takut dengan kerugian yang akan mereka terima.

Padahal, kerugian meninggalkan shalat, sangatlah menyengsarakan dunia-akhirat. Karena meninggalkan shalat, termasuk dosa besar.

Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya “Al-Kaba’ir”

(Dosa-dosa Besar) memasukkan orang-orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja sebagai jenis perbuatan dosa besar yang keempat dari tujuh puluh enam macam dosa besar yang membinasakan.

Mereka yang tidak mendirikan shalat tempatnya nanti adalah Neraka Saqar.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an (QS: Al-Mudatstsir: 42-43)

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ

قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ

“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?” Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat.” (QS: Al-Mudatstsir: 42-43).

Lalu, apakah neraka Saqar itu? 
Neraka saqar adalah merupakan tempat dimana para penghuninya dibakar dengan api neraka yang panas, dimana api itu tidak pernah lengah untuk menyiksa manusia yang lalai terhadap sholatnya.

Jadi janganlah kita menjadi manusia yang sombong dan tak tahu terima kasih kepada Yang Maha Menciptakan lagi Maha Pemberi. Bersujudlah, sebagai bentuk ketaatan kita kepada-Nya, agar mendapatkan rahmat-Nya, kekal di surga-Nya dan dijauhi dari api neraka di hari pembalasan nanti.

Senin, 24 Juli 2017

Apa Yang Membuatmu Bangga Menjadi Seorang Muslim.

http://tuangurumaulana.blogspot.com


BismillaahirrahmanirraHhim

Segala puji hanya bagi Allah Rabbul’alamin, Dia tiada henti melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua.
Dari sekian banyak nikmat Allah, nikmat yang paling agung adalah nikmat hidayah, hidayah lahir dalam keadaan Islam, ditengah-tengah keluarga yang beragam Islam.
Namun, terkadang diri ini terlena, terlena akan status beragama Islam yang telah melekat sejak lahir, sehingga tidak bangga dan bahagia dengan Syari’at Islam.

Bukankah Allah telah berfirman dalam QS. Ali ‘Imran: 19,

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللهِ الْإِسْلَامُ

“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam”

Dan bukankah agama Islam ini adalah agama yang paling sempurna, karena Allah sendiri telah menyebutkannya dalam firman-Nya:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3).

Jadi Menjadi seorang muslim tidak hanya suatu keberuntungan. Selain sebagai agama yang rahmatan lil alamin. Islam juga membawa kita menjadi lebih dekat dengan Allah Azza Wajalla. Sehingga seharusnya kita harus bersyukur dan melakukan berbagai kegiatan positif untuk membantu teman-teman kita sesama muslim agar bisa merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang kita rasakan. Oleh sebab itu menjadi muslim adalah suatu kebanggan yang tidak dapat tergantikan dengan segala jenis materi yang ada di langit maupun di bumi.

http://tuangurumaulana.blogspot.com
http://tuangurumaulana.blogspot.com

http://tuangurumaulana.blogspot.com
http://tuangurumaulana.blogspot.com

Jagalah Pandangan